Mahasiswa Lulus Cumlaude di Universitas Surabaya

Pada periode wisuda April 2023, Universitas Surabaya (Ubaya) mengukuhkan sebanyak 1.048 wisudawan dari berbagai program studi. Dari jumlah tersebut, 65 mahasiswa berhasil roulette online meraih predikat Summa Cumlaude, penghargaan tertinggi bagi lulusan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) antara 3,91 hingga 4,00.

Kriteria Cumlaude di Universitas Surabaya

Predikat Cumlaude diberikan kepada mahasiswa yang memenuhi beberapa kriteria berikut:

  • IPK minimal 3,51.

  • Tidak mengulang mata kuliah selama masa studi.

  • Lulus tepat waktu sesuai masa studi yang ditentukan.

Kriteria ini berlaku untuk program sarjana (S1) maupun magister (S2).

Kisah Inspiratif Wisudawan Cumlaude

Salah satu contoh inspiratif adalah Clarissa Dominique Effendi Handajani dari Fakultas Bisnis dan Ekonomika. Ia meraih IPK 4,00 dan aktif mengikuti lebih dari 70 lomba, baik nasional maupun internasional, dengan total lebih dari 50 penghargaan. Prestasinya menjadikannya salah satu wisudawan teladan pada periode tersebut.

Universitas Surabaya terus berkomitmen menghasilkan lulusan berkualitas dengan standar akademik tinggi. Predikat cumlaude menjadi indikator keberhasilan mahasiswa dalam menempuh pendidikan tinggi. Dengan dukungan kurikulum yang relevan dan fasilitas yang memadai, Ubaya berupaya mencetak generasi muda yang siap menghadapi tantangan global.

Pendidikan Melalui Cerita Rakyat: Nilai dan Moral yang Tak Lekang Waktu

Cerita rakyat telah menjadi bagian penting dari warisan budaya suatu bangsa. Ia lahir dari tradisi lisan yang diwariskan turun-temurun, berisi kisah tentang tokoh, tempat, maupun peristiwa yang sarat makna. Lebih dari sekadar hiburan, cerita rakyat menyimpan pelajaran hidup yang mendalam, mulai dari nilai moral, etika, hingga kebijaksanaan dalam menghadapi tantangan. situs deposit qris Di era modern yang serba digital, cerita rakyat tetap relevan sebagai sarana pendidikan yang mampu membentuk karakter generasi muda dengan cara yang sederhana namun penuh makna.

Cerita Rakyat sebagai Media Pembelajaran

Cerita rakyat bukan sekadar dongeng untuk pengantar tidur. Ia berfungsi sebagai media pembelajaran yang menyampaikan pesan moral melalui kisah-kisah yang dekat dengan kehidupan masyarakat. Dalam cerita rakyat, anak-anak dapat belajar membedakan antara perbuatan baik dan buruk, memahami pentingnya kejujuran, serta meneladani sifat keberanian dan pengorbanan. Dengan bahasa yang mudah dipahami, cerita rakyat menjadi jembatan yang efektif untuk menyampaikan nilai-nilai yang mungkin sulit dijelaskan secara abstrak.

Nilai Moral yang Tersirat

Setiap cerita rakyat menyimpan pesan moral yang khas. Misalnya, kisah tentang tokoh yang serakah biasanya berakhir dengan penderitaan, sedangkan tokoh yang jujur dan baik hati akan mendapat kebahagiaan. Dari situ, anak-anak belajar bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi. Cerita rakyat juga sering menekankan pentingnya menghargai alam, menghormati orang tua, dan menjaga kebersamaan dalam komunitas. Nilai-nilai ini tidak hanya berguna di masa lalu, tetapi juga tetap relevan dalam membangun masyarakat modern yang beradab.

Peran Cerita Rakyat dalam Membentuk Identitas

Selain memberikan pelajaran moral, cerita rakyat turut membentuk identitas budaya. Melalui cerita, anak-anak mengenal tokoh-tokoh legendaris, asal-usul tempat, hingga mitos yang mengikat rasa kebersamaan suatu komunitas. Identitas ini menjadi fondasi penting dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air dan menghargai akar budaya sendiri. Di tengah arus globalisasi, cerita rakyat menjadi pengingat bahwa bangsa memiliki khazanah nilai yang kaya dan tidak tergantikan.

Relevansi Cerita Rakyat di Era Modern

Meskipun teknologi dan hiburan modern terus berkembang, cerita rakyat tidak kehilangan relevansinya. Justru, ia dapat diadaptasi ke dalam bentuk baru seperti film animasi, buku ilustrasi, hingga konten digital interaktif. Dengan cara ini, cerita rakyat tetap dapat menjangkau generasi muda yang tumbuh bersama teknologi. Kehadiran cerita rakyat dalam format modern memastikan bahwa nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya tetap hidup, meskipun zaman terus berubah.

Cerita Rakyat sebagai Penuntun Kehidupan

Lebih dari sekadar tradisi, cerita rakyat berfungsi sebagai penuntun kehidupan. Kisah tentang keadilan, kebaikan hati, dan kesetiaan dapat menjadi cermin bagi anak-anak maupun orang dewasa dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ia menanamkan kesadaran bahwa kebaikan akan selalu menemukan jalannya, meski melalui ujian yang berat. Dengan demikian, cerita rakyat bukan hanya bagian dari masa lalu, melainkan panduan hidup yang selalu relevan sepanjang waktu.

Kesimpulan

Pendidikan melalui cerita rakyat membuktikan bahwa nilai dan moral tidak pernah lekang oleh waktu. Kisah-kisah sederhana yang diwariskan dari generasi ke generasi mengandung kebijaksanaan yang mampu membentuk karakter, memperkuat identitas budaya, serta memberikan arah dalam kehidupan. Di era modern sekalipun, cerita rakyat tetap menjadi harta berharga yang menjaga keseimbangan antara hiburan, pembelajaran, dan penguatan nilai luhur. Ia adalah warisan yang tidak hanya diceritakan, tetapi juga dihayati sebagai bagian dari perjalanan hidup setiap generasi.