Pada 2025, Yogyakarta menghadirkan inovasi pendidikan melalui digitalisasi, revitalisasi SMK, dan program inklusi. Namun, tantangan kesenjangan kualitas dan kesiapan guru tetap menjadi perhatian.
1. Digitalisasi Pendidikan di DIY
Pemerintah DIY slot 10k mendorong integrasi teknologi dalam pembelajaran. Sekolah-sekolah mulai menggunakan platform digital untuk materi belajar, absensi, dan asesmen siswa. Langkah ini bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan siswa menghadapi era digital.
2. Revitalisasi SMK untuk Meningkatkan Kualitas Vokasi
Pemda DIY menyusun peta jalan revitalisasi SMK periode 2025–2030 agar pendidikan kejuruan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri. Fokusnya adalah meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan SMK serta mendukung pembangunan keunggulan spesifik daerah.
3. Program Sekolah Rakyat untuk Akses Merata
Program Sekolah Rakyat berbasis asrama diperluas di DIY untuk siswa dari keluarga kurang mampu. Program ini menyediakan fasilitas sekolah dan asrama, memudahkan siswa dari daerah terpencil untuk mendapatkan pendidikan yang layak tanpa hambatan biaya.
4. Peningkatan Kualitas Sekolah Negeri di Kota Yogyakarta
Wali Kota Yogyakarta memaparkan program peningkatan kualitas sekolah negeri, yang melibatkan kepala sekolah dan guru melalui pelatihan dan pendampingan. Program ini bertujuan memastikan pemerataan pendidikan berkualitas di seluruh wilayah kota.
5. Tantangan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka memberi fleksibilitas dalam pembelajaran, namun implementasinya menghadapi tantangan terutama terkait kesiapan guru. Pelatihan intensif bagi guru diperlukan agar kurikulum ini berhasil diterapkan dan kualitas pendidikan meningkat di seluruh wilayah.